Liburan asyik di musim hujan

2 komentar



“Yeeeaaay! Liburaaaaaannnn!” teriak Binbin bahagia. Si bolang itu sudah membuat rencana liburan dengan teman-temannya. Hebohnya jangan tanya. Hobi menyusuri desa bisa terpuaskan dari pagi sampai sore.





Tapi, seperti libur akhir tahun lainnya, selalu dibarengi dengan musim hujan. Bagi Binbin, ini berkah. Bisa puas hujan-hujanan. Bagi ibunya…. Ini masa aaaarrrgggh…. Tapi anak suka. Bayangkan wajah tak berdosa mereka saat pulang, dengan baju kotor yang tak bisa ditolong oleh deterjen yang mengaku paling ampuh.... Antara hiks, huaaa dan hahaha, saya tak tahu harus pilih yang mana.












Liburan dan hujan. Ada banyak orang yang mengeluhkannya. Basah, becek, dingin, tidak asyik…. Pasti tahu yang saya maksudkan, ya. Kalau ada anak yang mengeluhkan ini, coba ingat-ingat. Pernahkah kita orangtua dan idola anak melakukan hal serupa? Karena, bagaimana pun, anak akan meniru apa yang dia lihat dari kita, tanpa menyaringnya. Mungkin waktu itu kita punya pesan lain saat mengeluhkan hujan, namun anak takkan menangkap pesan tersirat. Ia hanya akan meniru saja. Memang logika mereka baru sampai segitu. Apalagi, keluhan itu dibarengi dengan pembatalan rencana. Papa enggan terkena macet, air genangan di jalan tinggi, bla.. bla… bla… begitu alasan orangtuanya. Komplit, deh. Jangan heran jika anak juga akan mengeluh saat melihat hujan.





Kita tentu sangat tahu bahwa hujan membawa berkah. Kita perlu menyambutnya dengan sukacita. Bahkan kesulitan yang dibawa hujan pun membawa pahala. Maka alih-alih menolak berkah dari Allah, mengapa tak menikmatinya saja bersama anak.













Saya memiliki anak berusia 9 tahun yang sangat suka hujan. Malahan saya yang sering melarangnya bersepeda saat hujan. Alasannya bukan takut ia sakit tetapi karena jalanan yang licin. Juga bahaya lainnya di jalan. Kalau hujan-hujanan di depan rumah…. Masih bolehlaaah….





Bagi anak yang kurang aktif bermain di luar dan tak boleh hujan-hujanan, orangtua bisa memberitahu bahwa hujan adalah berkah bagi bumi. Hujan membuat bumi bisa kembali menyimpan air di dalam tanah. Air hujan mengisi cadangan air yang diambil menusia dan disebarkan melalui keran-keran ke dalam rumah. Bisa mengingatkan pada anak, tentang kenangan sedikitnya air keran saat musim kemarau.









Bolehlah sesekali membiarkan mereka bermain lumpur sampai puas seperti ini dan dengan difasilitasi. Ayah tentu tak keberatan sesekali bermain kotor seperti ini, dan ibu mengikhlaskan baju yang dipakai. Hihihi





Hujan juga membahagiakan hewan-hewan dan membuat tumbuhan tumbuh lebih besar. Air sungai, danau dan telaga terisi kembali sehingga bisa memancing ikan. Kreatiflah memberitahu apa saja manfaat hujan kepada anak agar KECERDASAN NATURALIS atau kearifan terhadap alam terasah.










Setelah membuat anak sukacita dengan hujan, kini saatnya membuatkan agenda liburan dengan anak, ketika hujan tiba. Anak bisa memakai baju yang ada atau memakai jas hujan seukurannya. Contohnya:


  1. Mencuci suatu benda bersama di saat hujan. Bisa meja/kursi outdoor, kendaraan, pagar, atau yang lainnya.

  2. Membiarkan anak hujan-hujanan dengan pelindung jas hujan atau payung.



  3. Menikmati orkestra katak di dekat rumah.

  4. Bercerita seru, sekaligus latihan menjadi story teller.

  5. Memasak sesuatu yang berkuah dan enak dimakan panas

  6. Membuat coklat panas bersama

  7. Bergelung sambil menonton film bersama.

  8. Bermain lumpur di sawah atau kubangan di sekitar rumah saja.

  9. Mencari ikan di saluran air.

  10. Bermain di sawah

  11. Mandi di sungai

  12. Sepakbola lumpur








Masih ada banyak kegiatan bermain anak yang bisa membuat mereka merasakan liburan asyik di musim hujan.









Pasca bermain dalam hujan, anak perlu diajarkan cara mengurus dirinya sendiri agar segera bersih dan hangat kembali. Berikut tips menghangatkan badan pasca hujan-hujanan:


  1. Ajarkan anak mencari akses air bersih yang tidak mengotori rumah utama. Jangan sampai anak terbiasa berlari ke dalam rumah dalam kondisi basah dan kotor, padahal ada jalan lain untuk menuju sumber air. Kelihatannya sepele, ya AyBund, tetapi hal ini sangat penting.

  2. Ajarkan anak mengurus bajunya yang kotor. Harus diapakan dahulu, digantung di mana, dan yang penting harus membiasakan memberitahu di mana meletakkannya. Tergantung tingkat kotor dan urgenitas. Ada beberapa jenis lumpur yang tak mudah dibersihkan sehingga tak boleh digabung dengan baju yang lain.

  3. Ajarkan anak untuk mandi yang bersih, dari ujung rambut sampai ujung kaki.

  4. Ajarkan anak untuk mengoles minyak kayu putih atau penghangat lainnya sebelum berpakaian yang lebih tebal atau lebih panjang dari biasanya

  5. Siapkan makanan atau minuman hangat selama anak mengurus dirinya sendiri.
    Nah.. liburan seru kali ini pasti berkesan.










Tak ada alasan mengecam hujan di kala liburan. Banyak hal positif yang bisa dilakukan anak. Dan Ayah Bunda… kita bisa mengajarkan kemandirian anak dan dikerjakan anak dengan senang hati karena ia telah puas bermain. Proses belajar terjadi secara natural. Tak hanya kecerdasan naturalis, kecerdasan intrapersonal pun terasah. Sepakat?







Foto: Dokpri beberapa kegiatan bermain anak di musim hujan

Related Posts

2 komentar

  1. Bisa menjadi referensi untuk saya jika sudah punya anak nanti
    mengajarkan bahwa pentingnya hujan untuk kehidupan di bumi
    agar tidak terpatri dalam pikiran nya bahwa hujan untuk di hujat

    BalasHapus
  2. Ya ampuun enak banget sih mba itu sungainya. bikin aku inget zaman masih kecil dulu.

    BalasHapus

Posting Komentar